TEOLOGI KERJA DAN PELAYANAN BIVOKASIONAL PENDETA DALAM 1–2 TESALONIKA:

Temuan Lapangan di Minahasa

https://doi.org/10.63284/jk.v1i2.10

Penulis

  • Wirna Tololiu Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Indonesia

Kata Kunci:

Teologi Kerja, Bivokasional, Pendeta, 1-2 Tesalonika, Minahasa

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perdebatan mengenai legitimasi bivokasionalitas pendeta dalam konteks gereja di Indonesia. Sebagian gereja menuntut pendeta bekerja penuh waktu, sementara sebagian lain membiarkan atau bahkan mendorong pendeta untuk mencari pekerjaan tambahan. Artikel ini bertujuan menganalisis norma kerja dalam 1–2 Tesalonika dan mengaitkannya dengan realitas pelayanan bivokasional pendeta di Minahasa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur terhadap sepuluh pendeta dari denominasi Injili, Pentakostal, dan Reformed, serta analisis eksegetis terhadap teks 1–2 Tesalonika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh pendeta menjalani bivokasionalitas dengan alasan ekonomi maupun kesaksian iman, sementara tiga lainnya lebih menekankan pelayanan penuh waktu karena didukung oleh gereja. Diskusi menegaskan bahwa norma kerja Paulus dalam 1–2 Tesalonika tidak hanya berbicara tentang kerja sekuler, tetapi juga mengafirmasi pelayanan sebagai pekerjaan, sehingga interpretasinya perlu kontekstual. Kesimpulannya, bivokasionalitas dapat diterima sejauh tidak mengurangi kualitas pelayanan dan sesuai dengan konteks denominasi masing-masing.

Referensi

Affandi, Yahya. “Gereja dan Pengaruh Teknologi Informasi-Digital Eklesiology.” Jurnal FIDEI 2 (2018): 270–283. https://doi.org/10.34081/fidei.v1i2.12

Borrong, Robert P. “Signifikansi Kode Etik Pendeta.” Gema Teologi 1 (2015): 73–96. https://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gema/article/view/194

Gunawan, Agung. “Tantangan Pelayanan Penggembalaan Hamba Tuhan dalam Zaman Now.” Jurnal Theologia Aletheia 14 (2018): 115–135. https://doi.org/10.47596/solagratia.v6i1.71

Guthrie, Donald. Teologia Perjanjian Baru: Allah, Manusia, Kristus. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991.

Haryono, T., and Daniel Fajar Panuntun. “Model Gaya Hidup Nazir sebagai Refleksi Gaya Hidup Hedon Pengkhotbah pada Zaman Milenial.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 2 (2019): 174–184.

Kusnandar, Yotam Teddy. “Kajian Teologis tentang Kode Etik Pelayanan Gerejawi.” Jurnal Antusias 1 (2017): 83–100. https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/157/125

Lalo, Kalfaris. “Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan Pendidikan Karakter guna Menyongsong Era Globalisasi.” Jurnal Ilmu Kepolisian 2 (2018): 68–75. https://doi.org/10.35879/jik.v12i2.23

Loba-Mkole, Jean-Claude. “Ethics of Prayer and Work in 1 and 2 Thessalonians.” The Journal of Biblical Theology (2020). 10.4102/hts.v69i1.2056

Nurwindayani, Efi, and Daniel Fajar Panuntun. “Pengaruh Saat Teduh dan Ibadah terhadap Pengambilan Keputusan dalam Memilih Pasangan Hidup.” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, no. 2 (2019): 265–285. https://doi.org/10.34081/fidei.v2i2.52

Ryrie, Charles C. Teologi Dasar. Yogyakarta: ANDI, 1991.

Saragih, Jahanes. Ini Aku Utuslah Aku. Jakarta: Suara Gereja Kristiani yang Esa Peduli Bangsa, 2006.

Tong, Stephen. Harta Seorang Pelayan. Surabaya: Momentum, 2013.

Tong, Stephen. Pelayan yang Berkorban. Surabaya: Momentum, 2012.

Wibowo, Eka Edhi, and Heru Kristanto. “Korupsi dalam Pelayanan Gereja: Analisis Potensi Penyimpangan dan Pengendalian Internal.” Integritas 2 (2017): 105–136. https://lib.ui.ac.id/detail?id=20480116&lokasi=lokal

Witzer, Erwin. Pastor to Pastor. Malang: Gandung Mas, 2010.

Wiktionary. (2023). ἠθικός. Retrieved from https://en.wiktionary.org/wiki/%E1%BC%A0%CE%B8%CE%B9%CE%BA%CF%8C%CF%82

Diterbitkan

2025-07-31

Cara Mengutip

Tololiu, W. (2025). TEOLOGI KERJA DAN PELAYANAN BIVOKASIONAL PENDETA DALAM 1–2 TESALONIKA:: Temuan Lapangan di Minahasa. Kognisio, 1(2), 83–91. https://doi.org/10.63284/jk.v1i2.10

Terbitan

Bagian

Articles